Wednesday, December 15, 2010

KISAH TENTANG SEORANG TEMAN

KISAH TENTANG SEORANG TEMAN

Di postingan ini saya mau bercerita tentang seorang teman saya. Saya mengenalnya di salah satu komunitas blogger di Indonesia. Seorang perempuan yang penyuka ungu dan mudah bergaul di mana-mana. Mengenal teman saya ini awalnya bertemu di salah satu kopdar di salah satu komunitas blogger. Setelah berbincang ini dan itu, ternyata dia dapat menawan hati teman-teman blogger dengan menawarkan segala kebaikan dan persahabatan yang indah. Dia cukup membantu di salah satu komunitas blogger, cukup aktif, hingga namanya pun dikenal di kalangan blogger Indonesia lainnya. Tidak pernah mau ketinggalan kalau ada kopdar, terutama kopdar-kopdar raksasa yang mengharuskan pergi ke suatu kota, salah satunya adalah Pesta Blogger.
Tetapi dari semua yang indah-indah itu, perempuan penyuka ungu ini merupakan seseorang yang licin, susah dilacak bila sudah menghilang. Pandai mengeluarkan kata-kata manis namun berbumbukan dusta bagi mereka yang sudah kepalang mempercayainya. Ia juga mampu menjadikan teman sebagai perisai untuk menutupi apa yang telah ia lakukan.
Ada sebuah kisah menarik tentang teman saya ini. Di tahun 2008, ia dipercayakan untuk dititipi kartu ATM salah satu komunitas blogger, sebab saya harus meninggalkan komunitas tersebut karena tugas PTT. 2 bulan sebelum tahun 2008 itu berakhir, komunitas tersebut akan melaksanakan acara sehubungan dengan ulang tahun mereka yang kedua.
Perempuan itu, yang dititipi kartu ATM, malah tidak melakukan apa-apa. Di milis panitia jelas bahwa panitia sedang butuh uang untuk menutupi sewa tempat, publikasi radio, dll. Perempuan itu, selalu menghindar dengan berbagai alasan bila ditagih. Membuat teman-teman panitia lain terpaksa hutang sana-sini terlebih dahulu untuk menutupi kekurangan acara tersebut.
Lalu perempuan itu mengaku kalau kartu ATM tersebut hilang bersama dompet ungunya.
Acara ultah, saya pulang. Sekalian mengurus kartu ATM tersebut yang memang atas nama saya dan bendahara komunitas. Setelah melalui prosedur kepolisian dan perbankan, akhirnya kartu ATM untuk rekening komunitas tersebut berhasil diterbitkan lagi. Saya pun dengan inisiatif meminta CS bank tersebut untuk print transaksi dalam 3 bulan terakhir. Tepatnya setelah kartu tersebut pindahtangan sebelum dilaporkan hilang.
Dan semuanya terbongkar. Ketahuan kalau perempuan tersebut ternyata malah menggunakan uang milik komunitas itu, bukannya memberikan kepada teman-teman panitia demi pelaksanaan acara komunitas. Uang komunitas itu, yang susah payah dikumpulkan, berasal dari donasi member, penghasilan jual merchandise-merchandise komunitas, hasil beli putus dengan salah satu penerbit, hasil negosiasi sponsorship dengan pihak sponsor, ludes ditandaskan oleh perempuan penyuka ungu itu. Jumlahnya ada 7 (tujuh) digit.
Saya memberikan hasil print transaksi tersebut kepada perempuan itu. Memintanya mengakui kesalahannya dan mewajibkannya untuk mengganti semua yang telah di-”rampok” dari komunitas. Melalui email, dia mengakui dan menyebut jumlah total yang telah diambilnya, dan berjanji menggantinya dalam waktu 2 (dua) bulan dengan cara mencicil.
Tetapi apa yang terjadi 2 (dua) bulan kemudian? Dia menghilang. Lenyap. Lepas dari kota itu, berpindah ke kota lain, bertemu dengan teman-teman lain dari komunitas sejenis. Pada teman-teman, dia mengaku akan mengikuti workshop media di ibukota negara ini, yang kemudian diketahui bahwa dia menerima pekerjaan untuk mengurus salah satu web yang berkepentingan politik.
Bodohnya, dunia maya itu tidak lah seluas yang dibayangkan. Ke manapun kamu pergi, akan bertemu dengan orang-orang itu lagi. Istilahnya 4L. Loe Lagi Loe Lagi.
Kisah ini tidak berakhir di sini. Ada kisah lain yang mendampinginya. Dia juga melakukan hal yang sama di tempat dia bekerja sebelum dia berpindah ke kota lain. Jumlah yang sama. Tujuh digit lenyap dari kas kantornya.
Dan kisah ini belum berakhir. Uang komunitas belum kembali seutuhnya. Dan ini sudah 1 tahun 3 bulan sejak kisah di atas dimulai. Dan kami sudah cukup SABAR menanti. 1 tahun dan 3 bulan.
Kurang lebih dalam 2 (dua) bulan terakhir, saya mengetahui sebuah kisah lain dari perempuan itu. Berasal dari seorang teman dunia maya, yang juga merupakan korban perempuan penyuka ungu ini. Hingga detik ini belum juga kembali. Jumlah digit yang sama. Tujuh.
Bukan hanya janji-janji penuh dusta yang diumbarnya, kata-kata yang penuh alasan untuk menutupi keberadaannya disebarkannya.
Tapi dia lupa, sekali lagi, dunia maya tidaklah seluas yang dibayangkan :)
Demikian kisah seorang teman saya. Seorang perempuan yang penyuka ungu dan mudah bergaul di mana-mana. Kisah ini belum berujung dan belum berbatas.
Modus perempuan ungu ini: bergaul di komunitas tertentu hingga diterima dengan sangat baik, kemudian mulai mempermainkan kepercayaan, dengan berusaha meminjam duit. Lalu? Menghilang.
Mengapa saya posting semacam ini di blog saya? Saya sudah merasa jengah dengan semua yang telah dilakukannya. Dan korbannya bukan hanya komunitas, kantor, dan saya pribadi, tapi ternyata sudah merambah ke teman-teman lain di komunitas yang lain.
Melalui postingan ini saya berharap, jika ada teman-teman bertemu dengan perempuan itu, hati-hati saja. Berteman? Silakan. Tapi jangan sampai perempuan itu berhasil pinjam duit pada kalian.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... marhaban4u.com